SEJARAH SINGKAT DESA MODANGANPada awalnya desa modangan menjadi satu dengan desa penataran dengan lurah pertama kali bernama Kyai Usman. Seiring dengan kemajuan zaman modangan memisahkan diri dari penataran dan berdiri sebagai desa mandiri, Desa Modangan. Modangan berasal dari kata madang yang berarti makan. Dahulu kala ketika tentara mataram melakukan babad alas, tanpa sengaja pembukaan lahan berdekatan dengan mata air (Sendang) yang mata air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap makan selalu mencari tempat teduh,salah satunya adalah pohon durian jenis podang.Ketika waktu makan tiba masyarakatnya selalu berkata "madang-madang", respon otomatis dari masyarakat langsung menuju ke bawah pohon podang dan madang (makan) ala kadarnya,sehingga muncullah nama Modangan.
KEADAAN UMUM WILAYAH DESA MODANGAN
Secara geografis Desa Modangan terletak di daerah dataran tinggi Kabupaten Blitar yaitu di sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Nglegok, sebelah utara berbatasan dengan Perkebunan Kali Kuning ( Perkebunan Candi Sewu),
sebelah barat berbatasan dengan Desa Penataran, sebelah timur berbatasan dengan Desa Karangrejo. Desa Modangan terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Modangan, Dusun Bulu, Dusun Karanganyar Barat, dan Dusun Karanganyar Timur dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.136 kepala keluarga. Dari jumlah kepala keluarga tersebut 90% bermata pencaharian sebagai petani sedangkan 10% bermata pencaharian sebagai buruh tani, pedagang, pegawai (baik pegawai negeri maupun swasta). Hal ini dapat disebabkan karena Desa Modangan memiliki lahan yang cukup produktif untuk dikembangkan sebagai komoditas hasil perkebunan dan pertanian seperti tebu, kopi, cengkeh, kakao, kelapa,padi dan jagung. Potensi lain yang dapat dikembangkan di Desa Modangan yaitu memiliki peternakan sapi perah yang tersebar di seluruh dusun. Suhu rata-rata yaitu 320C dengan ketinggian 500 meter dari permukaan lautPOTENSI PERTANIAN, PETERNAKAN DAN POTENSI BUDAYA
